gravatar

True Blood



Untuk anda yang menggemari cerita seputar makhluk penghisap darah, tentu familiar dengan kisah Twilight. Bagi anda yang agak sebal dengan kisah Twilight yang ABG banget, True Blood bisa dijadikan pilihan karena ceritanya lebih dewasa, panas dan menggigit dengan latar country yang kental dan seksi. Bisa dibilang 17+ lah. True Blood sendiri terdiri atas 9 seri buku The Sookie Stackhouse (Southern Vampire Series) by Charlaine Harris. Sookie adalah seorang gadis dari Bon Temps (kota virtual di Lousiana) yang jatuh cinta dengan Bill Moyer, seorang vampire yang tinggal dikotanya. Kebalikan dengan Bella, Sookie adalah wanita kuat dan independent. Walau manusia biasa, Sookie mampu membaca pikiran manusia ataupun vampire lainnya tetapi tidak pada Bill Compton. Buku ini telah dibuat serialnya oleh stasiun tv HBO dan menjadi pelopor sebagai serial asli HBO yang pertama kali tayang diluar HBO melainkan di stasiun tv Cinemax.

Untuk saya kisah cinta antara Bella dan Edward ataupun Sookie dan Bill tidaklah begitu menarik. Saya justru lebih tertarik mengamati karakteristik vampire di kedua buku dan seri ini. Sebagaimana Twilight yang banyak menjabarkan jika mitos-mitos seputar vampire selama ini salah. Misalnya seperti vampire yang bisa dibunuh dengan silver bullet (peluru perak) ataupun pasak yang ditancapkan ke dada. Diceritakan kalau vampire dalam Twilight adalah makhluk dengan tubuh dingin dan keras seperti pualam. Tidak memiliki darah dan superkuat. Bisa bergerak super cepat, tidak pernah tidur, mampu terbang dan masing-masingnya punya kekuatan super yang berbeda. Disini juga diterangkan kalau mereka sudah tidak takut dengan salib, bawang putih ataupun sinar matahari. Mereka bisa bebas berkeliaran disiang hari mendung. Yang jadi masalah adalah jika terik matahari menyinari tubuh mereka, bukan mereka akan terbakar atau mati melainkan sinar matahari akan membuat tubuh mereka berkilau dan menyakitkan mata manusia.

Hal inilah yang sangat dihindari karena segala macam hal tentang vampire dalam kisah ini adalah rahasia. Tidak banyak manusia yang tahu keberadaan vampire. Sebagian besar mereka memang hidup menyendiri dari manusia terutama yang masih mengkonsumsi darah manusia. Sesekali mereka keluar sarang untuk berburu, darah manusia bagi yang masih mengkonsumsi dan darah hewan bagi yang sudah menjadi vegetarian. Vampir dalam Twilight juga bisa dengan mudahnya mengubah manusia menjadi vampire dengan sekali gigit asalkan darah si manusia tidak habis dihisap dan si manusia tetap hidup selama proses perubahan. Dan satu-satunya cara untuk membunuh vampire adalah dengan mencabik-cabik tubuhnya menjadi serpihan kecil lalu membakarnya dalam api membara sampai hancur.

Sebaliknya di True Blood (terus terang saya belum baca bukunya, hanya lewat seri dan browsing on-line), vampire di dalam seri ini tidaklah sekuat vampire dalam Twilight. Tubuh mereka lembek layaknya manusia, walaupun suhunya memang lebih rendah. Mereka juga tidak tahan dengan sinar matahari yang akan membuat mereka terbakar, maka dari itu disiang hari mereka tidur dalam peti mati ataupun ruang bawah tanah yang gelap gulita. Kelemahan mereka tentu saja perak yang bisa membuat tubuh mereka meleleh, bawang putih yang bisa membuat mereka merasa perih walau tidak sepenuhnya bereaksi terhadap salib. Mereka bisa dengan mudah dibunuh dengan pasak yang ditancapkan ke dada, membakarnya dalam api atau perak. Yang perlu ditambahkan adalah, walau memiliki banyak kelemahan mereka punya daya regenerasi yang tinggi. Selama tidak mati, tubuh mereka bisa menyembuhkan diri dengan cepat.

Vampir disini juga memiliki darah walau tidak memiliki saraf. Jadi segala macam rangsangan yang terjadi dalam tubuh vampire langsung dikerjakan oleh darah. Hal inilah yang membuat keberadaan berbalik, manusialah yang memburu vampire karena darah mereka (disebut V-Juice) adalah drugs yang lebih kuat dari heroin, kokain ataupun morfin jenis apapun. Candu model terbaru dan terkini, V-Juice diperjual belikan secara ilegal untuk memuaskan para pecandu.

Berterima kasihlah pada seorang ilmuwan Jepang yang telah menciptakan True Blood, darah sintetis buatan manusia yang rasa dan fungsinya amat sangat mirip dengan darah asli. Sehingga keberadaan vampire dalam True Blood bukan lagi rahasia. Mereka bisa hidup, bekerja dan bereaksi pada manusia dengan baik karena sudah tidak perlu menghisap darah lagi. Jika butuh minum mereka tinggal datang ke bar mana saja dan memesan True Blood seperti layaknya memesan bir atau sampanye.

Walaupun dibalik itu semua, ada sekelompok manusia pencinta vampire. Yaitu orang-orang yang menjadi PSK bagi vampire dan rela dihisap darahnya. Karena satu gigitan tidak akan membuat mereka serta-merta menjadi vampire. Inilah yang membuat keberadaan mereka bisa diterima walau masih menjadi kontroversi persis seperti ketika Abraham Lincoln memperjuangkan hak hidup warga kulit hitam. Masyarakat juga terbagi dua antara pro-vampir atau kontra dengan mereka. Undang-undang vampire sedang dibicarakan, bahkan sedang direncanakan untuk membuat hukum kelegalan pernikahan antara vampire dengan manusia.

Jika anda bertanya-tanya apakah selayaknya Twilight yang juga membahas beberapa makhluk legenda lainnya seperti Werewolf (manusia serigala) ataupun Shape-Shifter (perubah bentuk), True Blood juga memiliki beberapa kisah tentang mereka. Ibaratnya legenda, vampire, werewolf dan shape-shifter memang sudah satu paket cerita.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah True Blood adalah novel karbitan yang mendompleng kesuksesan Twilight? Jawabannya justru sebaliknya. Karena empat tahun sebelum Twilight laris manis, novel True Blood sudah terlebih dahulu muncul. Namun baru terangkat setelah Twilight sukses dipasaran. Proses syutingnya juga kurang lebih dalam kurun waktu yang sama. Tidak penting dibahas siapa meniru siapa atau mana yang mendompleng mana, yang penting keduanya seru untuk disimak. Selamat membaca dan menonton!

www.wikimu.com