Archives

gravatar

Nasi Jamblang Mba Nur | Ibu Nur Cirebon







Datang ke Kota Cirebon tentunya belum komplet kalau belum makan nasi Jamblang yang sudah menjadi ciri khas kota Cirebon. Nah tapi kan kalau malam Jamblang Mang Dul sudah tutup, hmm.. makan sega jamblang (nasi jamblang) dimana yang yang enak malam-malam begini?


Menurut informasi yang kami dapatkan, sebenarnya banyak nasi jamblang yang buka di malam hari, tapi tidak semuanya enak. "Kita coba yang di jamblang Ibu Nur saja," ucap Ayah saya.



Jamblang Ibu Nur? Wah saya belum pernah mencobanya, hayu lah kita coba. Tidak lama kemudian, kami sampai di Jalan Tentara Pelajar tempat jamblang Ibu Nur berada, banyak mobil berderet-deret diparkir di depannya, ada Es Durian juga lho di depan jamblang Ibu Nur. Dan semua bangku panjang yang terbuat dari kayu itu hampir semuanya terisi. Hanya tersisa beberapa saja di barisan paling depan.



Lokasinya tidak jauh dari Grage Mall dan mulai buka pada jam 16.00 WIB.



Seperti nasi jamblang pada umumnya, semua lauknya di letakkan dalam wadah-wadah yang tertata rapi di sebuah meja. Ada perkedel kentang, tahu sayur, gorengan tempe, gorengan tahu, telur dadar, semur daging, ikan asin, oreg tempe, sambal khas jamblang, kerang, udang, kentang, dan masih banyak lagi.



Anda bisa memilih sepuasnya disini, banyak sekali pilihannya. Tinggal bilang ke mas-mas pelayan disitu, dan mereka akan dengan senang hati mengambilkan lauknya untuk anda. Nah tapi nasi disini tidak dibungkus dengan daun jati, tapi daun jati nya dijadikan alas piringnya. Jadi tetap ada aroma khas dari daun jati tersebut.



Kali ini saya pilih nasi, perkedel kentang yang biasa, dan perkedel kentang bulat, kemudian semur daging dan sambal. Saya tertarik dengan perkedel kentang bulat tadi, kelihatannya enak lho. Dan ternyata benar-benar enak, setelah saya gigit rasanya cruncy di luar dan lembut di dalamnya. Apalagi setelah saya santap dengan nasi dan sambalnya, wuiiihh enak sekali.



Gorengan tempenya juga enak banget, kering banget luarnya dan asin nya pas. Saya sampai menambah gorengan tempe dan perkedel bulatnya lho he-he... Habis enak sih... Semur dagingnya juga enak, meskipun berukuran kecil, tapi rasanya mantap.



Rasa kangen saya terhadap sega jamblang sekarang sudah terobati dengan enaknya sega jamblang Ibu Nur. Uueennakkk dan murah! Karena dua porsi nasi yang kami santap tadi hanya dibandrol sekitar Rp 16.000 saja. Setelah saya tanya-tanya, ternyata nasi jamblang Ibu Nur ini baru buka sekitar dua tahun-an, pantas saja saya belum pernah mencobanya he-he... Cobain deh anda mampir kesini kalau ingin makan jamblang di malam hari di Kota Udang, Cirebon, karena Ibu Nur buka sampai tengah malam.

gravatar

Bakso Mantep Solo / Bakso Suroto / Bakso Belakang BIP Bandung





Sudah 2 minggu belakangan ini saya mendengar kabar yang menggemparkan dari jejaring sosial tentang Bakso Mantep belakang bip yang katanya ada Garis Polisi, disegel sama polisi karena ketahuan memakai DAGING TIKUS!!


Hiiiyyyy...siapa yang gak jijik dengernya ya?


Kabar ini pun menyebar dengan cepat, sampai ada teman dari luar jawa yang menanyakan kebenaran berita tsb!

Awalnya saya tidak begitu peduli dengan berita ini...

Ah, paling gosip murahan, lagian saya kan bukan penggemar bakso, jadi buat apa dipusingin,,pikir saya..
Namun lama kelamaan, seiring semakin santernya berita tsb, saya jadi penasaran :p

Kebetulan, saya punya teman yang juga seorang pedagang bakso di Bandung. Berpikir kalau teman saya itu mengetahui tentang berita ini, Juma'at kemarin tgl 10 Juni 2011, saya berangkat menemuinya untuk mencari kejelasan.
Ternyata, meski bukan dia yang digosipkan, teman saya pun mengalami kerugian juga karena pelanggannya jadi berkurang!!
Wah, hebat juga tanggapan masyarakat ya,bagus memang untuk selalu berhati-hati.. ;)

Ngobrol lebih lanjut, pedagang bakso yang santer diberitakan itu pun ternyata saudara teman saya dan dia baru saja mau mendatangi Pak Le' nya untuk konfirmasi. Kebetulan sekali! Saya langsung minta ikut, sekalian memuaskan rasa ingin tahu :D

Sampailah kami di tkp, di daerah Jl. Sumbawa Bandung, saya disambut dengan ramah. Saya mengenalkan diri, si empunya rumah menyuruh saya memanggilnya Pak Mantep. Kita pun duduk, disuguhi minum dan kemudian membuka percakapan. Teman saya pun tanpa basa basi langsung menanyakan perihal daging tikus tsb.
Pak Mantep langsung menepuk jidatnya, kemudian berkata "Saya sedang mendapat cobaan..ini cobaan dari Yang Kuasa buat saya pribadi, di fitnah begini rupa sama orang..Sumpah demi Allah, saya tidak pernah sedikitpun berpikir untuk berbuat macam2 kaya yg dituduhkan begitu!"

Nah loh..kabar itu ternyata benar cuma gosip murahan dan fitnah yang keji!

Kami pun dipersilahkan mengecek ke dapurnya dan dibebaskan mencari tanda2 daging tikus seperti yg dituduhkan. Kami di ajak ke dapur,melihat daging yang sedang diolah untuk jadi baso dan krewet untuk menu Bakso Mantep yang akan dijual. Meski saya sendiri tidak mengetahui bagaimana rupanya daging tikus, tapi dari keterbukaan,cara bicara dan bahasa tubuh Pak Mantep, saya percaya dia tidak pernah sekalipun memakai daging selain daging sapi untuk baksonya.
Diperkuat juga dengan disodorkannya bon pembelian daging sapi di Toko Daya Resi, Kosambi kepunyaan Bpk. Aan Sopian los B-345 tanggal 10 Juni 2011. Tertera di bon : 40kg daging sapi dan 50kg daging sapi krewet. Oke, saya percaya :)
Dan ternyata Pak mantep sudah belanja daging sapi untuk bakso nya di tempat tsb dari tahun 1980!

Setelah sedikit tur, berikut saya ceritakan ulang sedikit mengenai Pak Mantep...
lahir di Karanganyar, Solo tahun 1951, anak ke 1 dari 6 bersaudara. Pendidikan terakhir SMP. Hijrah ke Bandung thn 1972 kemudian memulai usaha Baso Mantep pada thn 1974. menikah pada thn 1976, sampai sekarang mempunyai 3 anak laki-laki. Yang pertama menjadi Perawat di RSUD Pacitan, yg kedua Sarjana Kedokteran, sedang KO-AS di Cirebon, dan yg ketiga baru lulus jadi Sarjana Teknik Sipil di Univ. Sebelas Maret Solo.

Wah, hebat juga Pak Mantep ini, anak-anaknya disekolahkan tinggi-tinggi, semua dari hasil jualan Bakso!
Dengan adanya anak ke-2 yang masih Ko-As untuk jadi Dokter, kebayang beban yang dipikul Pak Mantep, karena sejak kejadian fitnah ini, omset Pak Mantep berkurang sampai cuma tinggal 25% saja!

Dari rumah Pak Mantep saya dan teman saya diajak langsung ke tempat Pak Mantep berjualan, disana saya melihat tempatnya masih banyak pembeli, meski sebelum kejadian pembeli yg datang lebih banyak lagi. Garis polisi yang dikabarkan melintang itupun hanya ada di pundak seorang pembeli sebagai tali tas slempangnya? Hahahahaha... Meja dengan gambar mangkok yang katanya sebagai tanda kalau tempat dengan daging babi pun tidak ktemu...lha..Pak Mantep dari dulu jualan tdk menyediakan meja!!pembeli cuma dikasi bangku kayu panjang saja!! Lucu juga gosipnya ya?

Menyudahi kunjungan kami, Pak Mantep berpesan, "Dek, tolong disebarkan ke teman-teman kalau kabar daging tikus dll itu bohong adanya, Pak Mantep tidak pernah dan tidak akan pernah memakai daging selain daging sapi". Dia juga menekankan kalau sekarang ini Bakso Mantep sedang di urus ijin dan sertifikasi, baik dari DINKES ataupun MUI biar kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.

Demikianlah laporan kunjungan saya ke Bakso Mantep / Bakso Suroto / Bakso Belakang BIP
Semoga di lain hari apabila ada kabar berita yang belum jelas kebenarannya, kita bisa bersikap bijak tidak langsung menyimpulkan atau meng-copas berita tersebut ke forum2 lain sehingga kita semua terhindar dari ghibah...aamiinnnn....

Juga himbauan untuk para wartawan media, agar jangan langsung memuat berita sebelum di cek kebenarannya. Toh investigasi itu langkah wajib untuk sebuah berita??

Bandung, 11 Juni 2011

Source from nyuruputkopi.blogspot.com