gravatar

Oki Setiana Dewi : Berjilbab, Sempat Dicemooh Sutradara



Lantaran memakai jilbab, pemain mega film ‘Ketika Cinta Bertasbih’ (KCB) pernah dicemooh oleh sutradara. Namun, Oki Setiana Dewi tak menghiraukan murka sutradara dalam film televisi (FTV) yang pernah dibintanginya tiga tahun silam. Oki menjadikan itu sebagai hujaman dalam hati untuk membuktikan bahwa wanita berjilbab juga bisa eksis di dunia film layar lebar.

“Oh ini jawaban Allah. Mengapa waktu dulu saya tak mau buka jibab ketika sang sutradara memintanya. Saya baru tahu inilah jawabannya, saya tak harus buka jilbab namun tetap mendapat tempat istimewa dalam film religi yang segera syuting di Kairo,” ujar cewek belasteran Jawa-Palembang, yang dilahirkan di Batam, 13 Januari 1989 itu sembari tersenyum.

Dunia entertainment sebenarnya bukan barang baru bagi mahasiswa semester VI, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia itu, namun untuk beradu akting dalam mega film ‘Ketika Cinta Bertasbih’ yang diadaptasi dari novel karya Habiburahman El Shirazy merupakan tantangan tersendiri bagi Oki. “Iya, dalam film ini betul-betul membutuhkan kualitas keimanan, soalnya banyak cerita yang disandarkan dari Alquran dan Sunnah. Selain itu, untuk mendapatkan kualitas film yang baik, tentu harus total,” papar dia.

Apa yang disebut Oki harus total, memang benar adanya. Habiburahman berharap film religi itu bisa menggantikan posisi film Ayat Ayat Cinta (AAC) yang meledak di seluruh bioskop tanah air hingga menyedot jutaan penonton.

“Alhamdulillah, saya punya modal ngaji seminggu sekali di kampus. Ketika saya SMA saya sudah mulai berjilbab hasil dari pengajian saya. Insyaallah, saya yakin karena niat lurus untuk berdakwah lewat film layar lebar, apa yang dicita-citakan, diharapkan juga oleh orang tua, semuanya bisa berhasil dengan baik,” kata cewek yang keluar dari rahim Yunifah Lismawati (49), wanita asal 2 Ilir, Palembang.

Perempuan yang memiliki sang ayah bernama Sulianto ST (52), pria asal Jawa Tengah itu, juga mengatakan, dirinya tak mau muluk-muluk untuk menjadi aktris tenar. Namun dirinya juga tak menutup diri bila imbas dari filmnya nanti membuat dirinya dikenal banyak orang. “Intinya, saya main film ini sesuai niatnya untuk berdakwah. Begitu disampaikan para juri audisi, pak Deddy Mizwar, Deddy Petet, Neno Warisman, juga sang penulis novel Habiburahman El Shirazy,” selorohnya